PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh Kembali, Tekanan Perlambatan China & Saudi Kelebihan Pasokan
- PT Equityworld Futures Samarinda
- Aug 19, 2022
- 2 min read

Equityworld Futures - Harga minyak kembali turun, dan berada di sekitar posisi terendah enam bulan di tengah kekhawatiran turunnya permintaan China dan kelebihan pasokan Arab Saudi.
Harga minyak Brent jatuh 0,93% di $94,22 per barel, sementara harga minyak WTI turun 0,7% di $88,78 per barel. Kedua kontrak anjlok antara 3,5% hingga 5%, menyentuh level terendah sejak awal Februari.
Data produksi industri China yang lemah menjadi pemicu utama di balik kerugian minyak baru ini, mengingat hal itu menyiratkan permintaan yang lesu di negara importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut.
Rilis data pada hari Senin merupakan hasil dari serangkaian pembatasan COVID-19 di negara China, yang telah menghentikan aktivitas ekonomi awal tahun ini.
Bank sentral China juga memangkas suku bunga pinjaman pada hari Senin untuk menopang pertumbuhan dalam menghadapi lebih banyak pembatasan COVID. Negara itu pekan lalu memberlakukan pembatasan di pusat komoditas Yiwu dan sekitarnya.
Di sisi pasokan, Saudi Aramco - produsen minyak mentah terbesar di dunia - mengatakan berpotensi meningkatkan produksi, meskipun ada penurunan permintaan tahun ini.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Jatuh 2,6% Pekan Ini, Risiko Suku Bunga Fed Meningkat
Aramco (TADAWUL:2222) mengatakan siap meningkatkan produksi hingga 12 juta barel per hari, meskipun Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang dipimpin Arab Saudi, memberi sinyal awal bulan ini tidak ada rencana peningkatan pasokan.
OPEC juga menurunkan prospek permintaan minyak untuk tahun ini.
Fokus juga tertuju pada negosiasi antara kekuatan Barat dan Iran mengenai menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang dapat melonggarkan sanksi tertentu terhadap minyak Iran dan lebih lanjut meningkatkan pasokan minyak mentah.
Negara itu akan menanggapi rancangan kesepakatan "final" Uni Eropa hari ini.
Harga minyak mengalami perubahan besar tahun ini, yang awalnya mencapai level tertinggi lebih dari satu dekade akibat guncangan pasokan dari konflik Rusia-Ukraina. Tetapi perkiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia telah menghapus keuntungan tersebut.
Namun potensi krisis energi di Eropa dan peningkatan aktivitas industri pada paruh kedua tahun ini dapat membantu menopang minyak mentah.
Selain itu, Karet tercatat di 150,30 pada penutupan Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir turun tipis 0,04% di 407,50 pada perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup naik 0,33% di 2.402,00.
Sedangkan Nikel Berjangka ditutup jatuh lagi 4,57% di 22.039,00 pada dini hari tadi, Timah berakhir turun 0,82% ke 25.177,00 di ICE London.
Comments