PT Equityworld Futures : Harga Minyak Bervariasi di Tengah Pelemahan Dolar AS Pekan Ini
- PT Equityworld Futures Samarinda
- Sep 3, 2021
- 2 min read

Equityworld Futures - Harga minyak bervariasi di Asia setelah berakhir dengan catatan kuat sesi sebelumnya di tengah pelemahan dolar AS dan penurunan pasokan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.
Harga minyak Brent naik tipis 0,01% di $73,04 per barel pukul 10.39 WIB sementara harga minyak WTI turun 0,195 ke $69,86 per barel.
Pergerakan tersebut kemungkinan terjadi karena investor meningkatkan posisi menjelang laporan pekerjaan AS, termasuk data ketenagakerjaan nonpertanian, di tengah kekhawatiran angkanya bisa lebih lemah dari perkiraan konsensus, Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters. Laporan itu akan diterbitkan pada hari ini.
Baik Brent dan WTI berjangka berada dalam tren naik saat minggu ini hampir berakhir, berkat melemahnya dolar AS dan dampak berkelanjutan dari Badai Ida. Untuk sepekan, indeks dolar AS telah turun 0,52%.
Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Seiring Melemahnya Dolar Jelang Rilis Data Pekerjaan AS
Diperkirakan 1,7 juta barel per hari produksi minyak tetap ditutup di Teluk Meksiko setelah Badai Ida menghantam wilayah itu awal pekan ini. Heliport dan depot bahan bakar yang rusak menghalangi kemampuan kru untuk kembali ke anjungan lepas pantai, sementara pemadaman listrik yang terus-menerus berlangsung di Louisiana memperlambat pembukaan kembali kilang minyak dan memengaruhi permintaan bahan bakar.
Permintaan bahan bakar tetap menjadi fokus investor setelah pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+). Kelompok ini mengatakan pada pertemuan, yang berlangsung awal pekan ini, bahwa mereka akan melanjutkan rencananya untuk menambah 400,00 barel per hari (bph) kembali ke pasar selama beberapa bulan ke depan.
Keputusan itu diambil di tengah meningkatnya jumlah kasus COVID-19 global.
"Dengan tidak adanya katalis OPEC+ jangka pendek, fokus bergeser lagi ke bentuk pemulihan permintaan bahan bakar, seiring kemunculan beberapa kekhawatiran bahwa akan sulit untuk menjaga pasar dalam kondisi defisit pada tahun 2022 jika OPEC+ terus menambah pasokan di tingkat laju yang diantisipasi sebanyak 400.000 bph."
Comments