PT Equityworld Futures : Harga Minyak Anjlok, Investor Mulai Lakukan ‘Profit Taking’
- PT Equityworld Futures Samarinda
- Jan 24, 2022
- 2 min read

Equityworld Futures - Harga minyak turun, setelah naik ke level tertinggi tujuh tahun di awal pekan. Investor juga mencerna peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar.
Harga minyak Brent jatuh 1,55% ke $87,01 dan harga minyak WTI anjlok 1,78% di $84,03 per barrel.
Reli cairan hitam baru-baru ini tampaknya kehabisan tenaga ketika Brent dan WTI berjangka mengakhiri sesi dengan penurunan tipis. Harga keduanya telah naik sekitar lebih dari 10% sepanjang tahun 2022 di tengah meningkatnya kekhawatiran pasokan.
"Investor membuat penyesuaian jangka pendek pada posisinya setelah peningkatan persediaan AS dan menjelang akhir pekan," kata Manajer Umum Riset Nissan (OTC:NSANY) Securities, Hiroyuki Kikukawa kepada Reuters.
Investor mencerna data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi AS, yang menunjukkan peningkatan sebanyak 515.000 barel. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan sebanyak 938.000 barel, sementara penurunan sebanyak 4,553 juta barel tercatat selama minggu lalu.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Naik, Keputusan Kebijakan Fed dan Ketegangan Eropa Timur Membayangi
Pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 1,404 juta barel.
Saham global juga dalam tren menurun, seiring pelemahan saham-saham di Asia pada hari Jumat. Pasar minyak mentah juga terpengaruh, dengan investor semakin berharap bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga pada tahun 2022 untuk mengendalikan inflasi yang tinggi.
"Kemerosotan pasar saham di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS kemungkinan secara agresif bergerak untuk menaikkan suku bunga tahun ini juga membebani sentimen,"
Kekhawatiran pasokan menjadi fokus selama seminggu terakhir, setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, negara produsen terbesar ketiga OPEC. Ketegangan AS-Rusia juga meningkat kala Rusia, negara produsen minyak terbesar kedua di dunia menambah pasukan besar di dekat perbatasan Ukraina dan memicu kekhawatiran konflik bersenjata.
Tetapi Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada hari Rabu bahwa pasokan minyak akan segera menyusul permintaan karena beberapa produsen bersiap untuk memompa pada atau di atas tingkat tertinggi sepanjang masa.
Permintaan bahan bakar juga tertahan meski ada penyebaran varian omicron COVID-19.
Comments