PT EquityWorld Futures : Realisasi Kontrak Baru Adhi Karya Capai Rp3 Triliun
- PT Equityworld Futures Samarinda
- Apr 24, 2019
- 2 min read

EquityWorld Futures – Per Maret 2019, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) merealisasikan kontrak baru senilai Rp3 triliun atau 8,57% dari target kontrak baru Rp35 triliun tahun ini. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, realisasi kontrak baru tersebut yakni dari RDMP Office & Lab Pertamina Rp608,0 miliar, gedung apartemen di wilayah Cikunir Rp312,0 miliar dan pembangunan sulfur jetty & pekerjaan dredging TUKS Migas Rp227,2 miliar.
Corporate Secretary Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, pada periode tersebut kontribusi lini bisnis konstruksi dan energi mendominasi dengan 90,2% disusul properti 9,4%, dan sisanya lini bisnis lainnya. Kemudian berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri atas proyek gedung sebesar 64,3%, jalan dan jembatan 1,8%, serta proyek infrastruktur lainnya 33,9%. Sementara itu, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru 95,4% berasal dari Badan Usaha Milik Negara dan swasta atau lainnya 4,6%.
Di sisi lain, ADHI melaporkan progres pembangunan prasaranlight rail transit(LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) tahap I telah mencapai 61,3% per 12 April 2019. Pekerjaan itu telah dimulai sejak September 2015 dengan nilai pekerjaan Rp22,8 triliun. Sebelumnya,Direktur Keuangan Adhi Karya, Entus Asnawi M pernah bilang, rencana pembayaran LRT Jabodebek tahap I terdekat akan diterima pada April 2019.Perseroan telah mengajukan senilai Rp1,5 triliun untuk progres pekerjaan Juli 2018—September 2018.
Setelah itu, Entus menyebut ADHI akan mengajukan lagi pembayaran untuk progres Oktober 2018—Desember 2018 senilai Rp2 triliun. Pembayaran itu ditargetkan masuk pada Juli 2019. “Kira-kira semestinya kami bisa menerima sekitar Rp5 triliun hingga Rp6 triliun tahun ini dari pembayaran LRT Jabodebek tahap I,”
Dia mengatakan bahwa perseroan menerima total Rp6 triliun pembayaran pengerjaan LRT Jabodebek Tahap I pada 2018. Dana tersebut menjadi salah satu yang penopang arus kas perseroan pada tahun lalu. Seperti diketahui, pembayaran pekerjaan LRT Jabodebek dilakukan oleh pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) berdasarkan progres pekerjaan yang telah dievaluasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).