PT EquityWorld Futures : Petrosea Tebar Dividen USD8,72 Juta
- PT Equityworld Futures Samarinda
- Apr 23, 2019
- 2 min read

EquityWorld Futures - Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Petrosea Tbk (PTRO) memutuskan untuk membagikan dividen final tunai senilai USD8,72 juta atau 38% dari laba bersih USD22,96 juta pada 2018 atau sebesar USD0,00865 per saham.
Dilansir dari Harian Neraca, emiten jasa pertambangan yang juga entitas anak PT Indika Energy Tbk ini berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan usaha 48,57% secara tahunan dari USD313,48 juta pada 2017 menjadi USD465,74 juta pada 2018. Dari situ, laba bersih yang dibukukan tahun lalu senilai USD23,17 juta atau tumbuh 94,87% dibandingkan dengan USD11,89 juta pada 2017.
Untuk kinerja 2017, PTRO membagikan dividen final tunai senilai USD4,50 juta. Nilai itu setara dengan 54,68% dari total laba bersih perseroan. Dengan demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai USD22,96 juta pada 2018. Realisasi itu meningkat 97,42% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai USD11,63 juta.
Adapun, kontribusi dari lini bisnis kontrak pertambangan meningkat 54,45% dari USD171,27 pada 2017 juta menjadi USD264,52 juta pada 2018. Pencapaian itu sejalan dengan meningkatkan volume pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 44,31% menjadi 121,19 juta Bcm dan volume produksi batu bara sebesar 39,74% menjadi 34,60 juta ton.
Di sisi lain, lini bisnis rekayasa dan konstruksi mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 85,48% dari USD70,24 juta pada 2017 menjadi USD130,28 juta pada 2018. Sebagai informasi, tahun ini perseroan berencana untuk meningkatkan kinerja operasional dengan membidik volume pemindahan lapisan tanah penutup 137 juta BCM naik sekitar 13,22% daripada realisasi pada 2018.
Sementara untuk target produksi batubara, Petrosea menargetkan setidaknya sama seperti tahun lalu yaitu 34,6 juta ton. Head Of Corporate Communication INDY, Leonardus Herwindo pernah bilang, PTRO optimis mampu mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini. Pada 2018 kinerja operasional mereka meningkat karena adanya perpanjangan dan penambahan kontrak baru yang mereka dapat. Sayangnya, mereka belum dapat menyampaikan terkait target perolehan kontrak untuk tahun ini.
Sejauh ini lebih dari 65% pendapatan Petrosea berasal dari jasa penambangan batubara. Oleh karena itu, Leo bilang, dinamika harga batubara menjadi salah satu faktor yang bisa berdampak dalam kegiatan operasional. Namun, sambungnya, mereka percaya selama Petrosea berkomitmen untuk mempertajam fokus operational excellence, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkuat jaringan pemasaran sebagai suatu proses yang berkelanjutan, Petrosea mampu untuk menjaga tren kinerja yang positif.
Pada tahun ini induk usaha PTRO yaitu INDY menyiapkan belanja modal sebesar USD315 juta yang mana sekitar USD175 akan digunakan untuk mengembangkan PTRO. Pada tahun lalu PTRO mengalokasikan capex sebesar USD162,8 juta yang mana digunakan untuk penambahan alat berat.