PT EquityWorld Futures : BEI Segera Terapkan Sistem JATS Fix 5.0
- PT Equityworld Futures Samarinda
- Feb 14, 2019
- 2 min read

EquityWorld Futures - Seiring dengan pesatnya pertumbuhan investor pasar modal dan jumlah produk investasi yang diluncurkan, mendorong PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk segera menerapkan sistem JATS (Jakarta Automated Trading System) generasi Fix 5.0 dari sebelumnya generasi Fix 4.2.
Diharapkan dengan pergantian generasi JATS tersebut, berpeluang akan meningkatkan volume perdagangan.
Direktur IT & Manajemen Risiko BEI Fithri Hadi mengatakan, JATS Fix 4.2 telah mengikuti standar perdagangan bursa internasional tahun 2000. Sedangkan operator bursa negara lainnya telah beralih menggunakan JATS 5.0.
“Dengan improve menjadi JATS 5.0 maka turut improve sistem lelang bursa,”
Dia menambahkan, JATS 5.0 memiliki keunggulan seperti Anggota Bursa asing yang miliki cabang di banyak negara dapat menyalurkan pemintaan jual atau beli ke BEI secara otomitis. Jika sistem tidak sama, maka AB asing akan mengalihkan penawaran di pasar negosiasi kepada bursa lain.
“Kalau sekarang, AB asing atau lokal yang miliki investor asing harus input secara manual, sehingga kalau bisa otomatis, maka akan meningkatkan volume,”
Lebih lanjut Fithri menjelaskan, sistem JATS 5.0 sebenarnya telah dikembangkan oleh BEI sejak beberapa tahun lalu dan menunggu kesiapan sistem AB.“Sekarang tinggal kecocokan dengan sistem AB, sehingga diharapkan dapat diterapkan pada kuartal III 2019,”
Sebagai informasi, selama ini BEI menggunakan sistem perdagangan efek Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS NextG). Di mana aktualisasi sistem perdagangan efek tersebut meliputi pemindahan pusat data perdagangan efek (data center) dari gedung perkantoran ke gedung khusus data center dengan spesifikasi tier 3.
Penerapan JATS NextG ini menggunakan aplikasi sistem perdagangan X-stream INET yang telah diimplementasikan di beberapa bursa lainnya di dunia. Sistem JATS NextG BEI akan memiliki peningkatan kapasitas order dan transaksi dari semula 5 juta order dan 2,5 juta transaksi per hari menjadi 15 juta order dan 7,5 juta transaksi per hari.