PT Equityworld Futures Samarinda : Bank sentral Malaysia terlihat menahan suku bunga utama
- PT Equityworld Futures Samarinda
- May 7, 2018
- 2 min read

PT Equityworld Futures Samarinda – Bank sentral Malaysia terlihat menahan suku bunga utama untuk memoderasi inflasi inti: jajak pendapat Reuters.
Bank sentral Malaysia diperkirakan akan meninggalkan suku bunga acuannya tidak berubah pada pertemuan kebijakan pada hari Kamis, sehari setelah n
egara itu mengadakan pemilihan umum, jajak pendapat Reuters menunjukkan. Sebelas ekonom yang disurvei oleh Reuters dengan suara bulat mengharapkan Bank Negara Malaysia (BNM) untuk mempertahankan tingkat suku bunga semalam di 3,25 persen, sebagai inti dan inflasi headline dimoderasi selama kuartal pertama 2018. Dalam kekuasaan sejak 2009, Perdana Menteri Najib Razak diperkirakan akan menahan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari oposisi yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad, mentor satu-satunya yang memimpin Malaysia selama lebih dari dua dekade. Mahathir mengatakan bahwa dia akan mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang dipenjarakan untuk menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya jika koalisi Barisan Nasional Najib dikalahkan dalam pemilihan Rabu.
Baca: PT Equityworld Futures Samarinda – Harga minyak mencapai tertinggi sejak November 2014 di Venezuela Pada bulan Januari, bank sentral menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Juli 2014, dalam upaya untuk "menormalkan" kebijakan menjelang pemilihan. "Bahkan, inflasi inti melambat menjadi 1,7 persen tahun ke tahun, menyiratkan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak bagi BNM untuk mengubah tingkat kebijakan," kata HSBC dalam sebuah catatan kepada klien. Inflasi utama Malaysia naik 1,3 persen dari tahun sebelumnya di bulan Maret, laju paling lambat dalam hampir dua tahun. Inflasi setahun penuh mencapai 3,7 persen pada tahun 2017. Bank sentral telah mengatakan mereka memperkirakan inflasi akan mereda pada 2018. Dalam pertemuan komite kebijakan moneter terakhir pada Maret, bank sentral mengatakan kebijakannya akan memastikan ekonomi domestik "berlanjut pada jalur pertumbuhan yang stabil di tengah inflasi yang lebih rendah". Najib, yang menghadapi kritik atas skandal korupsi di sebuah dana milik negara dan kemarahan atas meningkatnya biaya hidup, akan bergantung pada pertumbuhan tahun penuh 2017 yang lebih kuat dari tahun sebelumnya sebesar 5,9 persen untuk meningkatkan peluang pemilihannya. Standard Chartered mengatakan bank sentral kemungkinan akan mempertahankan suku bunga utama untuk sisa tahun ini karena pertumbuhan moderat dan sebagai inti inflasi tetap terkandung. Pertumbuhan kemungkinan akan mereda menjadi 5,3 persen pada 2018, lebih rendah dari proyeksi BNM 5,5-6,0 persen, kata Standard Chartered dalam sebuah catatan. "Risiko untuk panggilan status quo kami termasuk perdagangan global yang tak terduga kuat dan / atau tren inflasi inti yang meningkat," kata catatan itu.
Berita di edit oleh PT Equityworld Futures Samarinda
Commentaires